Gambar di samping
adalah screen capture testimoni singkat (sudah seijin yang bersangkutan)
dari mantan pengidap TB resistan obat. Rani yang pernah berkomentar di artikel saya sebelumnya mengenai TB ini akhirnya sembuh dari TB Resistan Obat karena
kedisiplinan. Ia bukan satu-satunya penderita TB resistan obat di Indonesia.
Diperkirakan ada sekitar 6.900 pasien TB resistan obat di Indonesia yang
berhasil ditemukan, yaitu 1,9% di antaranya merupakan kasus baru sedangkan 12%
adalah yang menjalani pengobatan ulang. Indonesia menduduki peringkat 8
dari 27 negara dengan jumlah penderita TB MDR terbanyak di dunia.
Apakah TB Resistan
Obat?
TB resisten obat
adalah jenis penyakit TB yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosis yang
telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT). Berdasarkan Guidelines
for the management of drug resistant tuberculosis emergency update oleh WHO
(2008) resistan terhadap Obat Anti TB dinyatakan bila hasil pemeriksaan
laboratorium pada pasien TB menunjukkan adanya pertumbuhan Mycobacterium
Tuberculosis “in vitro” saat terdapat satu atau lebih OAT.
Kategorisasi TB
Resistan Obat:
- Mono resistan : bakteri TB resistan terhadap satu OAT lini pertama
- Poli resistan : bakteri TB resistan terhadap lebih dari satu OAT lini pertama selain kombinasi isonazid dan rifampisin
- Multi Drug Resistant (MDR) : bakteri TB resistan terhadap sekurang-kurangnya isoniazid dan rifampisin
- Extensively Drug Resistant (XDR): bakteri TB kebal terhadap salah satu obat golongan fluoroquinolon dan minimal salah satu dari OAT jenis injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin dan amikasin)
Siapa yang berisiko terjangkit TB-MDR?
1. Pengidap TB yang pengobatannya tidak tuntas
3. Tinggal di wilayah yang memiliki angka kejadian
TB MDR yang tinggi
4. Sering berinteraksi dengan penderita TB resistan obat
4. Sering berinteraksi dengan penderita TB resistan obat
Bagaimana kuman TB
bisa kebal?
![]() |
Sumber gambar bakteri TB: www.vetheksozluk.com |
Menurut Kepala
Laboratorium Mikrobiologi Hamsa Multisains Indonesia, bakteri adalah makhluk
hidup yang memiliki kemampuan bertahan hidup dan adaptasi yang sangat tinggi
terhadap perubahan lingkungan. Salah satu faktor utama penyebab bakteri kebal antibiotik
seperti Obat Anti TB adalah terbentuknya bakteri mutan. Proses reproduksi
bakteri yang sangat cepat yang berlangsung sekitar 30 menit hingga beberapa jam
memungkinkan terjadinya mutasi (perubahan struktur genetik) satu atau beberapa
sel secara spontan, dengan kecepatan terbentuknya bakteri mutan, satu dari 10
juta hingga 10 milyar sel bakteri baru. Bakteri mutan ini memiliki kemampuan
untuk bertahan dari antibiotik, termasuk antibiotik untuk mengobati TB. Bakteri
penyebab TB juga bisa kebal terhadap OAT yang tergolong antibiotik karena
ketidakdisiplinan pasien dalam mengonsumsi obat.
Betapa hebatnya makhluk
kecil bernama kuman kan?
Tapi apakah manusia mau kalah begitu saja dengan bakteri penyebab TB? Tentu
TIDAK!
Pentingnya menjaga
diri
Pengobatan TB
Resistan Obat, terutama TB MDR dan TB XDR lebih tidak mudah dibanding
pengobatan terhadap kuman TB yang masih sensitif. Selain pengobatannya
memerlukan waktu yang lebih lama dengan biaya yang lebih mahal, paduan jumlah
obat yang lebih banyak juga menimbulkan efek samping yang lebih berat.
- Menjaga kebersihan diri, misalnya mencuci tangan setelah bepergian, setelah buang air besar/kecil di toilet, sebelum dan sesudah makan.
- Bergaya hidup sehat: mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup dan rutin berolahraga
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan memastikan adanya sirkulasi udara serta paparan cahaya matahari ke dalam rumah.
Bagaimana jika
sudah terlanjur terjangkit TB-MDR?
1. Konsultasikan
pada dokter obat yang harus dikonsumsi sehingga resep yang diberikan tepat
sesuai diagnosis.
2. Mengonsumsi OAT
sesuai petunjuk dokter hingga seluruh proses pengobatan dinyatakan selesai oleh
dokter, meskipun pasien sudah merasa kondisinya membaik, gejala penyakitnya
hilang dan berat badannya naik.
Tips Ingat Minum Obat:
1. Letakkan obat di tempat yang sering terlihat namun tetap aman dari jangkauan anak-anak yang tidak berkepentingan.
1. Letakkan obat di tempat yang sering terlihat namun tetap aman dari jangkauan anak-anak yang tidak berkepentingan.
2.
Buat jadwal minum obat yang dikaitkan dengan aktivitas lainnya, misalnya: minum
obat setelah makan siang.
3.
Bila perlu, gunakan alarm di jam meja atau telepon genggam (jika tersedia)
dengan suara melengking.
Jika Anda merasa perlu
mengonfirmasi apakah diri Anda atau orang-orang di sekitar Anda terjangkit TB
Resistan Obat serta memerlukan pengobatan lebih lanjut, silakan hubungi Rumah Sakit yang
terdekat dengan tempat tinggal Anda. Pilihannya sebagai berikut:
- RS Persahabatan (Jakarta)
- RS dr. Sutomo & RS. Dr. Syaiful Anwar (Jawa Timur)
- RS dr. Moewardi (Jaw Tengah)
- RSUD Labuang Baji (Sulawesi Selatan)
- RS Hasan Sadikinn (Bandung – Jawa Barat)
- RS Adam Malik (Sumatera Utara)
- RS Sanglah (Bali)
- RS dr. Sardjito (D.I. Yogyakarta)
- RSUD Jayapura (Papua)
- RSUD Depati Hamzah (Bangka – Belitung)
- RSUD Arifin Ahmad (Kep. Riau)
- RSUD Ahmad Mohtar (Sumatera Barat)
Sumber:
Strategi nasional
pengendalian tb di indonesia
2010-2014: www.pppl.depkes.go.id/_asset/_regulas/STRANAS_TB.pdf
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/06/30/memahami-penyebab-bakteri-kebal-antibiotik-572551.html
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog di http://blog.tbindonesia.or.id/
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/06/30/memahami-penyebab-bakteri-kebal-antibiotik-572551.html
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog di http://blog.tbindonesia.or.id/