Saturday, April 19, 2014

CV Lama Bersemi Kembali

Empat tahun Curriculum Vitae (CV) saya teronggok manis di tumpukan file, tak pernah disapa, tak pernah diperbarui dan tak pernah ada tambahan data. Hingga suatu hari seorang teman di Facebook menawarkan pekerjaan sebagai penulis lepas. Untuk melamar pekerjaan tersebut, saya hanya perlu mengirim CV dan portofolio tulisan. Jadi deh saya buka-buka lagi file CV dan muncul lah perasaan seperti ketemu pacar setelah LDR lama: deg-degan, kangen banget dan pengen meluk :p
 
CV menyimpan catatan sejarah saya terutama dalam hal pencapaian selama masa sekolah hingga beberapa bulan setelah lulus kuliah. Tambahan setelah lulus, selain pernah mengikuti Conference tingkat Asia Pasifik dan terlibat di Tim Akreditasi kampus saya, hanya sedikit karya yang saya hasilkan, yaitu menerjemahkan 4 buku yang 2 di antaranya sudah diterbitkan. Alhamdulillah, harus disyukuri 4 tahun sebagai ibu rumah tangga ternyata masih bisa berkarya dari rumah. Bukan berarti saya sudah puas sampai di situ saja lho yaaa...
 
Sepertinya seleksi ngga cukup ketat karena saya dengan mudah diterima sebagai anggota tim penulisan Ensiklopedia mengenai Jawa Timur. Saya ngga ngerti apakah saya diterima karena ngga ada kandidat lainnya, atau karena pak bos yang ngasih kerjaan terkesima CV dan portofolio saya. Yang penting akhirnya CV saya laku lagi. Wkwkwk. Padahal setelah 3 taun terakhir menjajaki dunia online selling, harusnya saya malu ternyata saya jadi jualan CV lagi. Harusnya udah saatnya bikin CV yang kepanjangannya Commanditaire Vennootschap dan mengembangkan online selling jadi online business dengan dibantu beberapa pegawai, dengan volume produksi meningkat, dan sebagaimana konsep bisnis ideal. Jadi bukan lagi berada di kuadran self-employee.  

Bagaimana pun kemampuan nulis ngga ada salahnya kan diasah terus. Pendapatan dari nulis anggep aja sebagai bonus :) Senengnya jadi bagian dari tim penulisan ensiklopedi yang satu ini adalah tambahan pengetahuan mengenai Indonesia, khususnya Jawa Timur, yang kemudian datang bertubi-tubi. Sambil nulis sambil takjub ternyata betapa menakjubkannya potensi Indonesia jauh melebihi yang saya kira. Dengan menulis otomatis memang jadi kudu lebih banyak baca ya. Selain itu, enaknya punya bos berarti ada yang galak untuk menaati deadline. Beda banget lah dibanding kerja sendiri. Kata suami saya, padahal harusnya punya bos atau ngga punya bos itu tetep aja kudu punya disiplin diri. 

No comments:

Post a Comment