Sunday, May 18, 2014

Disiplin dalam Pengobatan: Kunci Hindari TB Resistan


Gambar di samping adalah screen capture testimoni singkat (sudah seijin yang bersangkutan) dari mantan pengidap TB resistan obat. Rani yang pernah berkomentar di artikel saya sebelumnya mengenai TB ini akhirnya sembuh dari TB Resistan Obat karena kedisiplinan. Ia bukan satu-satunya penderita TB resistan obat di Indonesia. Diperkirakan ada sekitar 6.900 pasien TB resistan obat di Indonesia yang berhasil ditemukan, yaitu 1,9% di antaranya merupakan kasus baru sedangkan 12% adalah yang menjalani pengobatan ulang. Indonesia menduduki peringkat 8 dari 27 negara dengan jumlah penderita TB MDR terbanyak di dunia.

Apakah TB Resistan Obat?
TB resisten obat adalah jenis penyakit TB yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosis yang telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT). Berdasarkan Guidelines for the management of drug resistant tuberculosis emergency update oleh WHO (2008) resistan terhadap Obat Anti TB dinyatakan bila hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien TB menunjukkan adanya pertumbuhan Mycobacterium Tuberculosis “in vitro” saat terdapat satu atau lebih OAT.


Kategorisasi TB Resistan Obat:  
  1. Mono resistan : bakteri TB resistan terhadap satu OAT lini pertama
  2. Poli resistan : bakteri TB resistan terhadap lebih dari satu OAT lini pertama selain kombinasi isonazid dan rifampisin
  3. Multi Drug Resistant (MDR) : bakteri TB resistan terhadap sekurang-kurangnya isoniazid dan rifampisin
  4. Extensively Drug Resistant (XDR): bakteri TB kebal terhadap salah satu obat golongan fluoroquinolon dan minimal salah satu dari OAT jenis injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin dan amikasin)
Siapa yang berisiko terjangkit TB-MDR?
1. Pengidap TB yang pengobatannya tidak tuntas
2. Pernah menderita TB sebelumnya atau pernah memiliki riwayat pengobatan TB sebelumnya
3. Tinggal di wilayah yang memiliki angka kejadian TB MDR yang tinggi
4. Sering berinteraksi dengan penderita TB resistan obat

Bagaimana kuman TB bisa kebal? 

Sumber gambar bakteri TB: www.vetheksozluk.com
Menurut Kepala Laboratorium Mikrobiologi Hamsa Multisains Indonesia, bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan bertahan hidup dan adaptasi yang sangat tinggi terhadap perubahan lingkungan. Salah satu faktor utama penyebab bakteri kebal antibiotik seperti Obat Anti TB adalah terbentuknya bakteri mutan. Proses reproduksi bakteri yang sangat cepat yang berlangsung sekitar 30 menit hingga beberapa jam memungkinkan terjadinya mutasi (perubahan struktur genetik) satu atau beberapa sel secara spontan, dengan kecepatan terbentuknya bakteri mutan, satu dari 10 juta hingga 10 milyar sel bakteri baru. Bakteri mutan ini memiliki kemampuan untuk bertahan dari antibiotik, termasuk antibiotik untuk mengobati TB. Bakteri penyebab TB juga bisa kebal terhadap OAT yang tergolong antibiotik karena ketidakdisiplinan pasien dalam mengonsumsi obat. 

Betapa hebatnya makhluk kecil bernama kuman kan? 
Tapi apakah manusia mau kalah begitu saja dengan bakteri penyebab TB? Tentu TIDAK!

Pentingnya menjaga diri
Pengobatan TB Resistan Obat, terutama TB MDR dan TB XDR lebih tidak mudah dibanding pengobatan terhadap kuman TB yang masih sensitif. Selain pengobatannya memerlukan waktu yang lebih lama dengan biaya yang lebih mahal, paduan jumlah obat yang lebih banyak juga menimbulkan efek samping yang lebih berat.
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah terjangkit TB resisten obat atau TB-MDR:
  1. Menjaga kebersihan diri, misalnya mencuci tangan setelah bepergian, setelah buang air besar/kecil di toilet, sebelum dan sesudah makan.
  2. Bergaya hidup sehat: mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup dan rutin berolahraga
  3. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan memastikan adanya sirkulasi udara serta paparan cahaya matahari ke dalam rumah. 
Bagaimana jika sudah terlanjur terjangkit TB-MDR?
1. Konsultasikan pada dokter obat yang harus dikonsumsi sehingga resep yang diberikan tepat sesuai diagnosis.
2. Mengonsumsi OAT sesuai petunjuk dokter hingga seluruh proses pengobatan dinyatakan selesai oleh dokter, meskipun pasien sudah merasa kondisinya membaik, gejala penyakitnya hilang dan berat badannya naik.

Tips Ingat Minum Obat:
1. Letakkan obat di tempat yang sering terlihat namun tetap aman dari jangkauan anak-anak yang tidak berkepentingan.
2. Buat jadwal minum obat yang dikaitkan dengan aktivitas lainnya, misalnya: minum obat setelah makan siang.
3. Bila perlu, gunakan alarm di jam meja atau telepon genggam (jika tersedia) dengan suara melengking.

Jika Anda merasa perlu mengonfirmasi apakah diri Anda atau orang-orang di sekitar Anda terjangkit TB Resistan Obat serta memerlukan pengobatan lebih lanjut, silakan hubungi Rumah Sakit yang terdekat dengan tempat tinggal Anda. Pilihannya sebagai berikut:
  1. RS Persahabatan (Jakarta)
  2. RS dr. Sutomo & RS. Dr. Syaiful Anwar (Jawa Timur)
  3. RS dr. Moewardi (Jaw Tengah)
  4. RSUD Labuang Baji (Sulawesi Selatan)
  5. RS Hasan Sadikinn (Bandung – Jawa Barat)
  6. RS Adam Malik (Sumatera Utara)
  7. RS Sanglah (Bali)
  8. RS dr. Sardjito (D.I. Yogyakarta)
  9. RSUD Jayapura (Papua)
  10. RSUD Depati Hamzah (Bangka – Belitung)
  11. RSUD Arifin Ahmad (Kep. Riau)
  12. RSUD Ahmad Mohtar (Sumatera Barat)

Sumber:
Strategi nasional pengendalian tb di indonesia 2010-2014: www.pppl.depkes.go.id/_asset/_regulas/STRANAS_TB.pdf 
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/06/30/memahami-penyebab-bakteri-kebal-antibiotik-572551.html  

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog di http://blog.tbindonesia.or.id/ 

Thursday, May 15, 2014

Diary Zombigaret: Mantan Penyanyi Dangdut Diserang Kalut (Kanker Mulut)

Aku sih ngga iri sama cewek-cewek di seberang sana yang lagi selfie. Paling-paling cantiknya hasil operasi. kalau ku buka masker penutup mulut ini, mereka pengen foto bareng aku trus diupload di Facebook. Eh.. tapi itu kan dulu waktu aku masih ngetop di dunia hiburan. Kalau sekarang.. jangan-jangan foto captionnya jadi.. “foto bareng Zombigaret.”
Duh.. kenapa sih ruang praktek dokter saya ini sebelahan sama ruang praktek dokter bedah kecantikan. Jadinya kudu berada di ruang tunggu bareng cewek-cewek centil kayak gini. Ya udah deh.. daripada ngiri (tuh kan.. akhirnya ngaku!) enakan buka FB.
Oh tidaaakkkk!!! Kenapa di news feed isinya makanan semua?? Foto kayak begini cuma bisa bikin aku makin kalut karena
- Mukaku udah ngga enak lagi buat digerakin, bahkan untuk sekedar makan.
- Sariawan di mulutku bukannya makin sembuh tapi malah makin melebar dan meradang.
- Gigi dan gusi udah ngga kompak lagi: Gusi berdarah terus, sementara gigi goyang-goyang kayak penyanyi dangdut yang terkenal dengan goyangan maut. Eh.. itu sih aku.. tapi jaman dulu. 

Daripada sedih..mending aku selfie: 


“Minul Baratista.” tiba-tiba suster memanggil. Lalu cewek-cewek centil tadi yang lagi asyik ketawa-ketiwi sontak berhenti dan menengok ke arahku semua. Mereka sepertinya mengenali namaku, karena yang punya nama itu cuma aku di Indonesia.
Sambil berjalan memasuki ruang dokter, samar-samar ku dengar salah satu di antara mereka berbisik pada temennya “Jangan-jangan yang dibilang infotainment itu bener ya.. itu si Minul artis dangdut yang kena kanker mulut. suami dan anaknya sampe ninggalin dia.makanya kamu brenti ngrokok.ntar buruk rupa kayak dia lo!"

“Dok..saya udah ngga bisa ngomong lagi. Jadi mulai sekarang konsultasinya pake tulisan kayak gini.”

Dokter Royke malah ketawa sambil berkata “Kalo gitu lewat whatsapp aja Nul konsultasinya. Hahahaha.. saya becanda. Saya kan pengen liat langsung sekarang bibir seksimu jadi kayak apa.”

Lalu ku cubit lengannya sambil ku pelototin dia.

“Nul, kamu tau kan sebagai dokter aku harus jujur? Tapi aku juga ngga pengen kamu patah semangat.”

to the point aja Dok”

” Aku nggak tau dulu seberapa banyak rokok per hari yang kamu hisap per hari sampe mulutmu bisa jadi kayak gini. Kanker mulutmu ini udah stadium akhir Nul. Umurmu mungkin tinggal beberapa bulan lagi.”


”Dokter bukan Tuhan.”


”Maaf Nul.. aku tau ini ngga mudah bagimu.” Dia mengusap punggungku. Hanya dokter dan Tuhan yang tau betapa sudah parahnya sakitku. Aku sudah lelah dan kesakitan menjalani radioterapi dan kemoterapi, bosan minum makanan cair tiap hari. Hidupku seperti zombie yang berada di antara hidup dan mati.


Akhirnya dokter memberiku resep lagi. Aku tahu dia sungguh peduli, resepnya bukan sekedar basa-basi. Sayangnya aku sudah tak yakin lagi tiap butir obat itu akan berarti menambah peluang hidupku setahun lagi.


Hari ini 24 Mei 2014. Nanti malam Ranu mengundangku datang ke konser amal. Aku ingin merasakan lagi rasanya dipuja. Sayangnya aku tak tau apakah Ranu atau malaikat maut yang menjemputku lebih dulu. Kiranya maut keburu datang sebentar lagi, halaman terakhir diary ini bisa dibaca Ranu dan bisa dia bacakan di acara konser terakhirku nanti.

Halaman terakhir diary ini ku tutup dengan satu pesan pada siapa saja terutama para perokok:



Sumber: www.cooleydds.com


Kisah ini adalah fiksi, diikutsertakan dalam lomba cerpen Zombiegaret *foto selfie pertama hanya ilustrasi semata, milik sahabat saya: Ian Agisti


Sunday, May 11, 2014

Investasi Ruko di Majestic Point Serpong: Untung Datang Berbondong-bondong


INVESTASI PROPERTI
“Jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang” adalah sebuah nasehat klasik bagi para investor. Jika uang diibaratkan dengan telor, maka jangan simpan uang di satu instrumen investasi saja supaya tidak hilang semua ketika instrumen tersebut jatuh. Namun Warren Buffet, salah satu orang paling kaya di dunia malah memberi saran “Taruh semua telurmu dalam satu keranjang, agar kita bisa menjaga satu-satunya keranjang itu dengan sangat hati-hati sehingga tidak ada satu pun telur yang akan pecah.” 
 Bagi Anda yang ingin berfokus pada satu bidang investasi, maka sektor properti di area komersil layak Anda pertimbangkan. Seperti yang disarankan Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Cashflow Quadrant dan Rich Dad Poor Dad, berada di kuadran Investor dapat dilakukan salah satunya dengan berinvestasi pada properti yang dapat memberi pemasukan pasif untuk menuju kemakmuran finansial. Secara umum berinvestasi pada sektor properti lebih menguntungkan dibanding pada instrumen keuangan lainnya seperti deposito, saham dan reksadana, misalnya, karena:
1. Potensi nilai tambah dari pengembangannya, misalnya dengan pemanfaatan bangunan komersil
2. Adanya pendapatan dari kegiatan operasional, contohnya jika disewakan atau dijadikan ruang pamer, toko atau gudang.
3. Sebagai agunan jika pemilik ingin mengajukan kredit
4. Proteksi daya beli terhadap inflasi

AREA KOMERSIL
Salah satu contoh "telur" yang dapat Anda investasikan adalah Area Komersil, lebih tepatnya Ruko atau Rukan. Ruko adalah gabungan kata rumah dan toko, yaitu bangunan yang memiliki fungsi ganda: sebagai tempat tinggal (rumah) dan fungsi perniagaan (toko). Adapun rukan merupakan akronim dari kata rumah dan kantor, yang merupakan bangunan dengan fungsi sebagai tempat tinggal (rumah) sekaligus kantor. Kebutuhan hunian sekaligus ruang usaha yang kian meningkat menjadikan ruko-ruko pun dibangun bertingkat. Sehingga lantai dasar dapat berfungsi sepenuhnya untuk usaha, sementara fungsi hunian ditempatkan di lantai atas. 

Perbedaan
Rumah
Area Komersial (Ruko/Rukan)
Fungsi: Hunian
Fungsi: Hunian + Ruang Berniaga
Jika disewakan: durasi sewa cenderung lebih pendek: 1 – 2 tahun
Jika disewakan: durasi sewa cenderung lebih panjang: lebih dari 2 tahun.


Ruko kini juga menjadi lahan investasi yang menggiurkan, itu alasan semakin banyak ruko yang dibangun pengusaha ruko, dari yang berskala kecil, menengah, sampai besar, termasuk pengembang. Apalagi dengan berkembangnya bisnis berskala kecil dan menengah yang menjadikan area komersial sebagai ruang usaha. Yang tak boleh luput dari perhatian antara lain soal izin usaha, izin bangunan, izin peruntukan, sistem pengelolaan dan desainnya. Namun yang paling penting dari itu semua adalah faktor LOKASI dan REPUTASI PENGEMBANG yang mengerjakan area komersil tersebut.

AREA KOMERSIL DI MAJESTIC POINT SERPONG
LOKASI STRATEGIS

Salah satu mahakarya Prioritas Land Indonesia (PLI) yaitu Majestic Point Serpong (MPS) merupakan contoh properti yang menjanjikan nilai investasi yang tinggi dan 85% telah laku terjual hanya dalam 2 HARI setelah peluncurannya dan per Mei 2014 seluruh unit apartemennya sudah laku terjual. Kini di kawasan MPS tersebut dipasarkan Area Komersil berupa Ruko bertingkat 2 yang sangat menjanjikan keuntungan berlipat ganda. Bagaimana tidak akan laku keras jika lokasinya berada di kawasan bisnis dan edukasi yang prospektif, sehingga permintaan ruko cukup tinggi sebagai motor penggerak roda perekonomian di daerah tersebut. Lokasi yang baik dan strategis juga akan meningkatkan harga properti di masa depan.

-     5 menit dari Summarecon Mal Serpong (SMS)
      -          10 menit dari Supermal Karawaci
      -          10 menit dari Siloam Hospitals
      -          10 menit dari pintu keluar Tol Serpong






Tak hanya akan berada di seberang Universitas Tarumanegara IV, Majestic Point Serpong juga strategis karena berada dalam radius 5 km atau durasi perjalanan selama 10 menit dari institusi pendidikan berikut ini:
-     Universitas Multimedia Nusantara
§         Jumlah mahasiswa: 4.000 orang, dengan biaya kuliah hingga Rp 100 juta per tahun
-     Universitas Pelita Harapan (UPH)     
§         Jumlah mahasiswa: 8.000 orang, dengan biaya kuliah hingga Rp 500 juta per tahun
-          Sekolah Pelita Harapan (SPH)
§         Jumlah siswa SMP – SMA: 1.000 anak, dengan biaya sekolah hingga Rp 200 juta per tahun
-          Sekolah Pahoa
§         Jumlah siswa TK – SMA: 1.000 anak
-          Stella Maris
-          SDK Penabur Serpong
-          Tarakanita

REPUTASI PENGEMBANG

Reputasi dan rekam jejak pengembang adalah faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi di area komersial. Prioritas Land Indonesia (PLI) sebagai pengembang yang mengerjakan proyek area komersial di MPS termasuk dalam daftar Top 23 Developer yang dipercaya pasar (Majalah Property & Bank Januari 2014). Itu artinya PLI mulai diperhitungkan dalam industri properti di Indonesia. Apalagi hingga tahun 2013 PLI mulai mencatatkan angka penjualan yang fantastis dengan berhasil menjual seluruh unit Majestic Water Village, vila mewah di Uluwatu Bali seharga Rp 9 hingga 16 milyar. Sebelumnya pengembang yang satu ini juga berhasil menjual 10 unit mewah Majestic Point Villas di pulau dewata Bali hanya dalam kurun waktu 6 bulan saja. Selain apartemen MPS tempat area komersil dibangun, PLI juga membangun 4 gedung apartemen bertingkat “Indigo” di Bekasi Barat dan 6 menara megah “K2 Park” di Gading Serpong yang juga sedang dipasarkan. 
Daftar Proyek Prioritas Land Indonesia
MAHAKARYA ISTIMEWA
Area Komersial yang berada di Majestic Point Serpong (MPS) seluas lebih dari 5000 m2 dengan rincian sebagai berikut:
-          Total Unit yang tersedia per 1 Mei 2014: 23 unit
-          Luas bangunan bervariasi: 97 m2 s.d. 300 m2 (2 lantai)
-          Harga berkisar antara Rp 2 milyar hingga Rp 5 milyar. 

TARGET PASAR
Jika area komersial di Majestic Point Serpong dimanfaatkan sebagai ruang berniaga akan berpeluang melayani penghuni apartemen yang berjumlah sekitar 1.250 orang. Selain itu, para pengunjung yang datang ke areal MPS untuk mengantar anak-anak les misalnya, juga menjadi target pasar yang potensial.

PELUANG BISNIS
Peluang usaha yang prospektif di area komersial MPS:
-          Laundry
-          Pusat Pendidikan (Bimbingan Belajar, Kursus)
-          Alat tulis dan penunjang pendidikan
-          Gadget, terutama alat komunikasi dan computer/laptop
-          Salon/pusat perawatan kecantikan
-          Penjual makanan & minuman
-          Kedai kopi
-          Retail Area terutama yang buka 24 jam
-          Business Center
-          Toko penunjang hobi dan minat
-     Pusat Kebugaran 
SHOWROOM BAGI ONLINE SHOP 
Semakin maraknya bisnis di dunia maya tak jarang menuntut para pebisnis online memerlukan ruang pamer (showroom) sekaligus tempat penyimpanan stok barang yang diperdagangkan. Area komersil di MPS menurut saya juga prospektif, terutama bagi para pebisnis online yang menarget pelajar dan mahasiswa. 

INVESTASI PROSPEKTIF
Simulasi perhitungan potensi keuntungan yang dapat diperoleh setelah 4 tahun berinvestasi di Ruko Majestic Point Serpong:

Pembelian Ruko (Harga bruto, cash) seluas 172 m2: Rp 3.446.800.000 pada Mei 2014
Harga per m2 = Rp 20.039.535
Asumsi kenaikan harga per tahun: 25%

Potensi keuntungan:
1. Pada tahun ke-4: harga jual bisa mencapai Rp 48.924.646 per m2

2. Bila membeli secara CASH akan bertambah lagi keuntungannya berupa 1 UNIT apartemen studio di K2 Park senilai Rp 453 juta an. 
3. Bila ruko tersebut disewakan dengan harga 10% dari harga beli ruko, yaitu sekitar 350 juta per tahun, bertambah lagi keuntungan Anda. 

Beberapa ruko di dekat MPS harga jualnya sudah berada di kisaran Rp 3 - 4 milyar, seperti Ruko Paramount dan Ruko Alexandrite. Sehingga kenaikan harga jual setelah 4 tahun bisa jadi meroket lebih dari 100%. 

MEKANISME PEMBAYARAN
Anda dapat memilih salah satu dari 2 mekanisme berikut ini: 

CARA PEMESANAN
Karena jumlah unit terbatas sementara permintaan area komersil terus betambah, maka jika Anda tertarik memiliki salah satu (atau beberapa) unit ruko di MPS, segera lah memesan dengan cara:
-     Membayar booking fee sebesar Rp 10.000.000,00
-          Melampirkan KTP, KK, NPWP dan Nomer Rekening Bank
Hubungi: 021 36000 709, Senin - Jumat jam 10 am - 5 pm

REFERENSI: 
Sumber gambar untuk komik "Warren Buffet:
www.technotip.c
om, www.dkwek.com, www.writersdigest.com

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog yang diadakan Prioritas Land Indonesia

Bermain dari Sudut Pandang Anak-anak


Rinso dalam #KidsTodayProject bekerja sama dengan Robin Smith, seorang perancang dan penemu teknologi, mengerjakan proyek keren berupa alat untuk memotret dunia dari sudut pandang anak-anak. Alat yang diletakkan di kepala anak ini menemukan cara pandang anak-anak:
- Betapa besarnya dunia bagi anak-anak 
- Betapa sederhana cara berpikir mereka
- Pengertian mereka mengenai ruang sangat berbeda
- Anak-anak dekat dengan benda-benda di sekitarnya melebihi orang dewasa melakukannya
- Anak-anak sangat fokus pada hal-hal yang tidak biasa. 

Selengkapnya bisa disaksikan dalam video ini:

Video tersebut menyadarkan saya, dengan bermain anak-anak dapat bersenang-senang dengan hal-hal di sekitarnya, memanfaatkan sumber daya yang sudah ada. Tak jarang cara berpikir mereka malah lebih maju dan kreatif dibanding saya. Ini lah beberapa contohnya: 

1. Memanjat lemari baju

Bimo (13 bulan) anak kedua saya sedang mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Tak perlu jauh-jauh ke pusat kebugaran, dia justru memanfaatkan lemari baju di rumah untuk memanjat. 
Saya: deg-degan, sambil mengawasi 
Bimo: panjat terus.. aku ingin melihat apa yang ada di atas lemari bajuku.

Kedua anak saya juga punya sudut pandang yang sama terhadap lemari baju: mengeluarkan semua baju dari lemari adalah permainan yang menyenangkan. 
Saking seringnya membuat lemari baju berantakan, pernah suatu hari saya curhat pada ayahnya anak-anak betapa capeknya saya. Jawabnya "Bunda yang sabar ya. Maaf ya ayah belum bisa menyediakan sarana bermain lainnya." Seketika saya menangis dan tersadar betapa ternyata untuk bahagia sungguh sederhana caranya. 

2. Homemade Ride-on Toys

Sudut pandang saya: Ember untuk memandikan anak-anak 
Sudut pandang anak-anak: Ember adalah "odong-odong", mainan yang ditunggangi dengan cara diposisikan berdiri, lalu bisa digoyang-goyangkan dengan menjejakkan kaki.

Sudut pandang saya: kotak container digunakan untuk menyimpan barang-barang.
Sudut pandang anak-anak: Kotak container adalah mobil-mobilan yang menyenangkan sekali jika berada di atasnya lalu didorong ayah berkeliling di dalam rumah. 

3. Stetoskop, Bukan Kalung 
Untuk mengisi kegiatan di rumah biasanya saya dan Almira membuat kerajinan tangan bersama-sama, contohnya karton bekas core tisu gulung dipotong-potong lalu dirangkai menjadi ... (menurut saya) kalung. Tapi pemikiran Almira sungguh di luar dugaan saya. Dia menggunakan hasil kerajinan tangannya tersebut untuk memeriksa punggung adiknya sambil berkata "ini buat priksa-priksa. kayak dokter."
Oooooo... jadi menurut Almira yang saya maksud kalung tadi bagi dia adalah stetoskop! 



4. Ayunan Tak Selalu Harus Diduduki 

Kalau saya disuruh main ayunan di usia sekarang ini pasti akan duduk manis lalu menghentakkan kaki agar ayunan bergerak maju mundur. Bagi Almira ada cara lain: letakkan dada di ayunan lalu "terbaaanggg."






Allah mengajari saya bahagia dengan cara-cara sederhana, dari maha guru saya: anak-anak. Tak selalu perlu mainan mahal untuk sarana bermain. They are thinking out of the (my) box. Anak-anak mampu melihat yang tidak saya lihat, berpikir yang tak terpikir oleh saya. 
Menurut web ini, kreatifitas muncul dari pengetahuan, keingintahuan, imajinasi dan evaluasi. Semakin besar dasar pengetahuan dan tingkat keingintahuan, semakin banyak ide, pola, dan kombinasi yang mampu dihasilkan anak-anak di masa depan, yang berkorelasi pada kemampuannya dalam menghasilkan produk-produk dan jasa yang baru dan inovatif.  

DOA SAYA:
 Bermain -> mengembangkan kreatifitas -> menghasilkan ide-ide baru & inovatif -> generasi penerus Indonesia yang memajukan negara dengan pemikiran yang menjawab solusi bagi permasalahan yang ada dengan cara-cara yang mungkin belum terpikiran sebelumnya. 

Referensi: 
http://www.huffingtonpost.com/daniel-burrus/creativity-and-innovation_b_4149993.html 

Baca juga tulisan terkait lainnya:
Kembalikan Dunia Bermain bagi Anak-anak

Wajah Bermain Sebanyak Anak-anak Ingin 

Artikel-artikel tersebut di atas diikutsertakan dalam #KidsTodayProject yang diselenggarakan @MIssResik dan www.theurbanmama.com

Wajah Bermain Sebanyak Anak-anak Ingin



Bermain seharusnya spontan, tetapi waktu bermain harus diciptakan dan sarana bermain kadangkala harus disediakan. Menurut Rubin, Fein and Vandenberg (1983), ciri-ciri aktivitas yang dilakukan anak-anak agar dapat disebut “bermain” adalah:
1. motivasi berasal dari si anak.
2. spontan, bebas dari sanksi eksternal
3. aktivitas yang menjawab pertanyaan "Apa yang bisa saya lakukan dengan obyek atau orang ini?”
4. tidak selalu menggambarkan hal sebenarnya; kadang anak-anak berpura-pura ketika bermain
5. bebas dari aturan di luar diri si anak
6. Anak-anak terlibat secara aktif


Pada akhir video berjudul “Wajah-wajah Bermain”, sebuah pertanyaan penting menyentuh perasaan saya: “Seberapa sering Anda melihat wajah “bermain” anak Anda?” Berikut ini beberapa cuplikan “Wajah-wajah Bermain”, keceriaan yang ingin sesering mungkin kami saksikan:  

-          Saat anak-anak mencoba sesuatu yang baru

      Daripada membelikan mainan, kami lebih suka membelikan pengalaman untuk anak-anak. Dengan sering diajak mencoba hal-hal baru, kami berharap anak-anak bisa open-minded,terbuka terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Salah satu pengalaman yang pernah kami coba berikan adalah bermain sepatu roda. Cemas sekaligus excited terpancar di wajahnya.


-     Saat anak-anak mengambil risiko

-          Saat anak-anak mengembangkan motorik kasar mereka dengan aktivitas fisik seperti berlari dan memanjat, risiko yang mereka putuskan untuk ditanggung adalah… JATUH! Kalau sudah jatuh, sebagai seorang ibu tugas saya menyambut dengan pelukan dan usapan lembut di punggung, meyakinkan mereka akan baik-baik saja. Betapa seringnya pun mereka jatuh, tetap saja mereka tidak jera. Daripada melarang dengan terlalu banyak kata “jangan”, saya memilih untuk menasehati agar mereka hati-hati.

-       Bergerak untuk maju

-         Almira yang tadinya hanya bisa memukul-mukul wajan penggorengan di lantai dengan sendok hingga berbunyi nyaring, kini sudah mulai bisa menggunakan alat dapur sebagaimana mestinya, misalnya: memarut keju, mengaduk adonan, membuat bulatan adonan, hingga memotong buah dengan pisau yang tidak terlalu tajam dengan ujung yang tumpul. Ketika Almira berkata “Aku nggak bisa” saya ajari dia untuk mengganti dengan “Aku BELUM bisa.”

-   Menikmati dunianya



      Meski kadang ide permainan datang dari saya, namun saya lebih sering memberi kesempatan pada anak-anak untuk bermain secara spontan menggunakan benda-benda yang SUDAH ADA di rumah, misalnya memanjat lemari baju. Dengan begitu muncul ide-ide yang datang dari sudut pandang mereka sehingga kreatifitas pun tercipta, sekaligus menikmati lingkungan di sekitarnya tanpa harus jauh-jauh mencari apa lagi yang bisa dinikmati. Bahkan meski itu hanya sesederhana merangkak di tanah dan mencabuti rumput.

Demi memuaskan hasrat bermain anak-anak dan banyak menyaksikan wajah bermain pada mereka, saya pun menjadi makin akrab dengan noda, misalnya saat anak-anak berlarian dan jatuh ke tanah. Oleh karena noda menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran hidup mereka, maka Rinso Anti Noda membantu saya untuk mengatasinya. 

Referensi:
Rubin, K.H., Fein, G., & Vandenberg, B. (1983). Play. In E.M. Hetherington (Ed.), Handbook of child psychology: Vol 4. Socialization, personality, and social development. New York: Wiley.

Baca juga artikel yang ini ya:
Kembalikan Dunia Bermain bagi Anak-anak 
Kedua artikel di atas diikutkan dalam #KidsTodayProject yang diselenggarakan www.theurbanmama.com dan @MissResik Rinso Indonesia.

Kembalikan Dunia Bermain bagi Anak-anak


               Dalam pertunjukan stand-up comedy “Mesakke Bangsaku”, Pandji Pragiwaksono serius mengatakan “Bermain adalah saat anak-anak belajar dengan suka rela.” Bermain memang aktivitas yang tak terpisahkan dari dunia anak-anak. Dalam bermain, mereka juga belajar. Sejak bayi, seorang anak sudah mengeksplorasi dunianya dengan cara bermain, misalnya dengan memasukkan jarinya ke dalam mulut dan bermain ci-luk-ba (peek-a-boo) bersama ibunya sambil belajar konsep ada dan tiada.

ANAK-ANAK YANG SIBUK
Cuplikan video "Menjadi Seorang Anak Kecil"
Sayangnya anak-anak masa kini terutama yang tinggal di perkotaan semakin terjebak dalam kesibukan. Pada video berjudul “Anak-anak Yang Sibuk” yang diunggah Rinso ke Youtube digambarkan setiap hari mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar daripada waktu yang orangtua mereka habiskan di kantor. Bahkan dalam video lain berjudul “Menjadi Seorang Anak Kecil”, ada anak yang saking sibuknya belajar menghabiskan waktu hingga 39,5 jam belajar per minggu. Padahal dari 24 jam kesibukan anak-anak di sekolah, les, mengerjakan PR, waktu yang paling anak-anak sukai justru bermain bersama teman-teman.


PENTINGNYA BERMAIN


Pesan moral yang disampaikan video-video di atas hampir sama, bahwa tak semua bisa dipelajari di sekolah, sehingga anak-anak perlu bermain. Menurut Rinso, dengan bermain anak-anak mendapat setidaknya empat manfaat utama berikut ini:
           
1. Mendapat teman dan belajar bergaul
Pertengkaran yang terjadi saat bermain mengajarkan anak-anak meminta maaf dan memaafkan. Berebut mainan adalah saat anak-anak belajar negosiasi dan berbagi. Bermain bersama teman-teman adalah saat anak-anak merasakan indahnya persahabatan.











2. Mengetahui banyak hal

Dengan bermain, banyak hal bisa dipelajari. Seperti pada foto di samping, Bimo yang masih batita bermain jungkir balik sehingga mengetahui bahwa dunia bisa dilihat dari sudut pandang sebaliknya, dengan meniru gerakan Almira, kakaknya. 





   3. Belajar sendiri
               

Almira bermain sambil belajar memarut wortel

Dengan bermain, anak-anak belajar caranya belajar. Apa yang mereka dapatkan melalui bermain bukan informasi yang spesifik tetapi juga merangkai perilaku yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah (Sutton-Smith 1997). 




 4. Fungsi tubuh berkembang
               
Bermain dengan cara menggerakkan tubuh secara aktif bermanfaat agar tubuh anak berkembang dengan sehat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion Centers for Disease Control (CDC) pada 2008, angka kejadian obesitas (kegemukan) pada anak-anak berusia 6 – 11 tahun meningkat lebih dari dua kali lipat pada 20 tahun belakangan ini, hingga 17% di usia ini.  CDC menyimpulkan adanya faktor utama yang hilang, yaitu aktivitas fisik tingkat moderat selama setidaknya SATU jam per hari.
          
  Satu lagi manfaat bermain yang tak kalah penting namun tidak ditunjukkan dalam video di atas adalah menjalin kelekatan antara anak dan orang tuanya.



Berbagai upaya kami lakukan agar waktu bermain bagi anak-anak tetap melimpah. Saat kami memutuskan untuk menyekolahkan Almira di usia 3 tahun 3 bulan, 2 faktor paling penting bagi kami adalah: DURASI sekolah yang singkat (jam 8.30 – 11.00) sehingga ia masih punya lebih banyak waktu untuk bermain dengan bebas, dan ketersediaan RUANG TERBUKA HIJAU dengan sarana bermain yang lebih banyak dibanding jika mereka berada di rumah. Hal ini penting agar masa sekolah tak merenggut masa kanak-kanak yang memang perlu diisi dengan wajah “bermain” bukan wajah tertekan karena “belajar”. Agar anak-anak memiliki lebih banyak waktu bermain secara aktif, kami juga membatasi penggunaan perangkat elektronik, misalnya hanya boleh menonton TV di sore hari pada hari libur sekolah dan TV harus sudah mati setelah terdengar adzan Maghrib. Penggunaan smartphone juga sangat dibatasi maksimal 1 jam per hari. Peraturan yang terakhir ini juga berlaku bagi saya, kecuali saat anak-anak sedang tidur :D

Referensi:

Study: CDC's National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. Division of Adolescent and School Health. Childhood Obesity. 20 October 2008.

Sutton-Smith, Brian. (1997). The Ambiguity of Play. Cambridge, Mass.: Harvard University Press.

Baca juga artikel: 
"Wajah Bermain Sebanyak Anak-anak Ingin
"Bermain dari Sudut Pandang Anak-anak"

Keduanya diikutsertakan dalam #KidsToday yang diadakan www.theurbanmama.com dan @MissResik Rinso Indonesia